Sabtu, 14 Mei 2011

DISTOSIA BAHU


Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.
Penanganan umum distosia bahu :
  • Pada setiap persalinan, bersiaplah untuk menghadapi distosia bahu, khususnya pada persalinan dengan bayi besar.
  • Siapkan beberapa orang untuk membantu.
-
Diagnosis distosia bahu :
  • Kepala janin dapat dilahirkan tetapi tetap berada dekat vulva.
  • Dagu tertarik dan menekan perineum.
  • Tarikan pada kepala gagal melahirkan bahu yang terperangkap di belakang simfisis pubis.
-
Penanganan distosia bahu :
  1. Membuat episiotomi yang cukup luas untuk mengurangi obstruksi jaringan lunak    dan memberi ruangan yang cukup untuk tindakan.
  2. Meminta ibu untuk menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya dalam posisi ibu berbaring terlentang. Meminta bantuan 2 asisten untuk menekan fleksi kedua lutut ibu ke arah dada.
  3. Dengan memakai sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi :
  • Melakukan tarikan yang kuat dan terus-menerus ke arah bawah pada kepala janin untuk menggerakkan bahu depan dibawah simfisis pubis. Catatan : hindari tarikan yang berlebihan pada kepala yang dapat mengakibatkan trauma pada fleksus brakhialis.
  • Meminta seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan ke arah bawah pada daerah suprapubis untuk membantu persalinan bahu. Catatan : jangan menekan fundus karena dapat mempengaruhi bahu lebih lanjut dan dapat mengakibatkan ruptur uteri.
4. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan :
  • Pakailah sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi, masukkan tangan ke dalam vagina.
  • Lakukan penekanan pada bahu yang terletak di depan dengan arah sternum
  • bayi untuk memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu.
  • Jika diperlukan, lakukan penekanan pada bahu belakang sesuai dengan arah sternum.
5. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan :
  • Masukkan tangan ke dalam vagina.
  • Raih humerus dari lengan belakang dan dengan menjaga lengan tetap fleksi pada siku, gerakkan lengan ke arah dada. Ini akan memberikan ruangan untuk bahu depan agar dapat bergerak dibawah simfisis pubis.
6. Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat melahirkan bahu, pilihan lain :
  • Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu dan bebaskan bahu depan.
  • Lakukan tarikan dengan mengait ketiak untuk mengeluarkan lengan belakang.
-
Referensi :
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Editor : Abdul Bari Saifuddin, Gulardi Hanifa Wiknjosastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Ed. I, Cet. 5, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar